Kandis, Media Unit 1 Cim - Kinerja Penghulu atau lebih dikenal dengan sebutan Kepala Desa di Kecamatan Kandis khususnya Penghulu Kampung Kandis Kecamatan Kandis Kabupaten Siak kembali menuai sorotan publik. Dari informasi yang diterima awak media ini dan dapat dipertanggungjawabkan terkuak, ada besaran nominal dengan besaran tepatnya Rp. 1.450.000.000,- (Satu milyar empat ratus lima puluh juta, red), dari berbagai kegiatan Bumkam pada tahun 2024 yang hingga kini tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dari rangkaian jurnal kegiatan itu dapat disebutkan diantaranya:
1. Unit Usaha Bumkam Viar motor penyertaan modal tahun 2023 dengan sumber dana Bumkam Rp. 150.000.000,-. Keterangan ; Sesuai Mou dengan pihak pengelola pembagian hasil 40;60 ( Bumkam : pengelola) seharusnya disetor ke bumkam Rp. 500.000/bulan namun PAD kampung kandis 2022-2023 terlapor Nihil
2. Ternak kambing 2022 sumber dana BKK Prov. Rp. 88.000.000,-. Keterangan ; Ternak kambing yang di beli adalah indukan dan kurang sehat (kambing akhir)
Sehingga banyak yang mati.
3. Sablon Rp. 142.382.000,-. Keterangan ; Tidak beroperasi, mesin kondisi rusak (tidak ada hasil).
4. Dana penyertaan Modal Bumkam 2023 (PKS mini) Rp. 107.230.000,- . Keterangan ; Tidak beroperasi akibat kurang modal (hasil ke bumkam tidak ada).
5. Usaha bordir dana pemberdayaan 2023 Rp. 69.000.000,-. Keterangan ; Unit usaha tidak jelas kegiatan dan pengelolanya.
6. Dana pemberdayan 2023 Unit usaha Pembuatan Tahu Rp. 75.000.000,-. Keterangan ; Tutup tidak operasi.
7. Dana pemberdayan 2023 unit usaha produksi toge Rp. 75.000.000,-. Keterangan ; Tutup Tidak operasi.
8. Desa wisata bersumber dana Bumkam Rp. 150.000.000,-. Keterangan ; Hasil perjanjian dengan pengelola dari setiap pengunjung menjadi PAD Rp. 1000 sampai Agustus 2024 telah disetor Rp.1.700.000,- degan perjanjian dana di kembalikan setiap 5 thn dengan perpanjangan 1 periode.
9. Pakan ternak bersumber dana bumkam Rp. 92.000.000,-. Keterangan ; Nihil.
10. Penyertaan modal (toserba) Bumkam Rp. 93.000.000,-. Keterangan ; Beroperasi namun kurang bantuan modal.
11. Penyertaan modal pengelolahan Jalan (Makmur Jaya 2) Bumkam Rp. 82.000.000,-. Keterangan ; Tidak ada info pengembalian dana.
12. Peternakan ayam kampung (Pemberdayaan) Rp. 75.000.000,-. Keterangan ; Nihil.
13. Pengelolahan jalan Makmur Jaya I bersumber dana Bumkam Rp. 50.000.000,-, Dana bersumber penjualan sapi 3 ekor RP.31.000.000,-, Pinjaman dari Bumkam Rp. 12. 000.000,-, Pinjaman dana pribadi Penghulu Rp. 7000.000,-. Keterangan ; Hasil akhir dari unit usaha nihil.
14. Palawija jagung (Pemberdayaan) Rp. 96.051.720,-. Keterangan ; Tidak ada hasil.
15. Budidaya ikan tawar (Pemberdayaan) Rp. 106.579.500,-. Keterangan ; Tidak sesuai kesepakatan yang seharusanya di bagi 3 kelompok pengelola namun hasil akhir hanya satu kelompok dan tidak ada hasil.
16. Bumkam kandis tidak pernah membuat laporan keuangan.
Dari jurnal kegiatan tersebut didapatkan fakta bahwa hampir seluruh unit usaha di Kampung Kandis tidak berjalan apalah lagi untuk dimintai pertanggungjawaban. Mirisnya dari keterangan Anggota Bapekam Kampung Kandis bahwa Ketua Bumkam adalah hasil penunjukan dan bukan melalui proses seleksi,
"Hancur sudah Kampung kami ini diakibatkan kesewenang-wenangan pak penghulu. Ketua Bumkam yang ada sekarang juga bukan terpilih berdasarkan proses seleksi tapi berdasarkan kepenunjukan oleh penghulu Kampung Kandis sendiri," sebut salah satu Anggota Bapekam Kampung Kandis yang ingin dikenal sebagai Toro, (bukan nama sebenarnya, red).
Penyaluran dana untuk unit usaha bersumberkan dana Bumkam juga tidak melalui proses musyawarah bersama Bapekam Kampung Kandis, hal ini dikuatkan oleh salah seorang Anggota Bapekam Kampung Kandis sendiri yang lagi-lagi tidak ingin identitasnya dikemukakan ke publik.
"Sebutlah saya Zoro tapi bisa saya pastikan bahwa setiap keputusan untuk penyaluran dana ke setiap unit usaha tidak pernah melalui proses musyawarah bersama kami selaku Bapekam Kampung Kandis. Asal Penghulu setuju maka aliran dana akan terealisasi dan kebanyakan kami mengetahui setelah proses pengawasan yang kami lakukan sendiri," ungkapnya.
Berdasarkan kaitan tersebut maka warga bersepakat bahwa ada dugaan keterlibatan Penghulu Kampung Kandis, MSN, atau adanya kolaborasi antara Kepala Desa dengan Ketua Bumkam Kampung Kandis dengan raibnya anggaran hingga milyaran rupiah tersebut diatas. MSN sendiri saat dikonfirmasi oleh awak media ini melalui akun whatsapp pribadi miliknya ternilai tidak kooperatif bahkan mengeluarkan nada yang tidak enak didengar,
"Silahkan cek ke lapangan bang, jangan ngancam," sebutnya.
Hingga artikel ini diterbitkan, Ketua Bumkam, yang diketahui bernama Roni masih diupayakan untuk bisa ditemui untuk dikonfirmasi. dikutif dari ditik news TV Com. ( J.Sitorus )