Kutacane, Media Unit1 22/03/05.
Ketua DPD LSM LPPAS prof. Aceh menuding bahwa mantan Dirut PDAM tirta agara telah mengangkangi sumpah jabatan sebagai pimpinan di PDAM Tirta agara masa bakti 2020 s/d 2024, pasal nya EDS insial nya diduga telah melakukan manipulasi barang ( aset) di PDAM tirta agara, hal ini di ungkapkan Ketua LSM LPPAS berdasarkan hasil konfirmasi ke beberapa karyawan dan hasil temuan dilapangan, ungkap Wali desy kepa Media unit1.
Contoh prinsipil nya adalah, pembongkaran pipa besi ukuran 6 inci mm Nd 150, ditambah lagi pembongkaran pipa besi 3 inci nd 75 mm, kemudian pembongkaran pipa PVC 2 inci nd 50 mm.
Pembongkaran uater meter yang dipasang oleh pihak proyek selama lebih kurang 2 tahun lalu di pasang kembali ke tempat yang berbeda, padahal uater meter yang dipasang seharus nya meteran barang yang baru, namun ironis nya uater meter tersebut sudah menjadi bekas.
Wali desy menambahkan, adapun pembongkaran pipa besi itu lalu dipasangkan ketempat yang lain, diduga dijual kepada pihak ketiga, namun uang hasil penjualan pipa tersebut tidak dimasukan ke KAS perusahaan PDAM tirta agara.
Jelas ini telah melanggar kode etik sebagai Dirut atau pimpinan di perusahaan PDAM tirta agara.
Kemudian, wali desy menyampaikan kepada Media unit1 bahwa semasa pimpinan EDS banyak terjadi perubahan yang negatif di tubuh PDAM tirta agara, contoh nya penambahan karyawan hampir mencapai 10 orang, dan diduga karyawan yang dimasukan membayar upeti kepada EDS,
sementara karyawan yang lama tidak menerima gaji yang sepenuh nya, dan ada sama sekali tidak terbayar gaji karyawan tersebut yang identitas nya tidak ingin di sebut kan ada apa dengan ini..?
Ketua LSM LPPAS berharap kepada pemerintah daerah ( pemda) untuk secepat nya mengusut permasalahan ini dan mengembalikan barang aset yang telah di jual ke PDAM tirta agara.
Andai nya barang aset itu tah di jual harapan saya agar uang nya di masukan ( di kembalikan) ke PDAM tirta agara, pinta wali.
Kemudian mobil dinas milik PDAM tirta agara sebanyak 2 unit yaitu Inova BK 1704 GR dan grand max BK 1819 JG sampai saat ini tidak pasti dimana rimba nya, harapan saya kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum APH agar segera melidik keberadan kedua mobil dinas milik PDAM tirta agara itu, tambah wali dengan tegas.
Saya sangat yakin bahwa EDS mantan Dirut PDAM tirta agara telah sengaja memperkaya diri di atas penderitaan karyawan nya.
Red.
Alexander ( biro)