Pembangunan TPT Irigasi Makam Sinangka Di Desa Pegagan Diduga Rawan Mark Up, Masyarakat Pegagan Geram Lemahnya Pengawasan

Pembangunan TPT Irigasi Makam Sinangka Di Desa Pegagan Diduga Rawan Mark Up, Masyarakat Pegagan Geram Lemahnya Pengawasan

Selasa, 03 Desember 2024


Pelaksanaan pembangunan Tanggul Penahan Tanah (TPT) Irigasi Makam Sinangka RT.004, RW.007 Blok Makam Sinangka Desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon diduga rawan mark up anggaran. Pasalnya pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp.83.096.000 juta untuk pembangunan TPT Irigasi dengan panjang 100 meter dan lebar 0,6 meter dinilai tidak masuk akal, hal tersebut diutarakan oleh beberapa warga yang mengaku bahwa mereka merupakan warga Desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

Kusmin diantara beberapa warga tersebut mempertanyakan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan tersebut, Kusmin sendiri menilai anggaran yang digelontorkan diduga kuat tidak masuk akal, sehingga kusmin menduga bahwa dalam anggaran yang digelontorkan rawan mark up harga yang dicantumkan di Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan itu.
"kok volume segitu anggaran yang digelontorkan sangat besar, saya duga hal itu tidak masuk akal, dan harus ditanyakan pada ahlinya, anggaran realnya berapa, untuk sebuah pembangunan yang seperti itu,"ungkap Kusmin pada Wartawan  Selasa 03/12./24

Selain menduga adanya rawan mark up harga, Kusmin juga mempertanyakan penggunaan bahan material batu yang digunakan pada kegiatan pembangunan itu, Kusmin menduga bahwa batu yang digunakan tidak sesuai spesifikasi yang tercantum pada RAB kegiatan tersebut.
"Saya duga batu yang tercantum pada RAB pasti menggunakan batu kali, bukan batu putih,"ujarnya.

Sebagai warga Desa Pegagan, Kusmin meminta kepada setiap lembaga dan instansi terkait untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di Desa Pegagan, dan Ia juga meminta untuk menindak tegas dan menindaklanjuti ketika adanya oknum Pemerintah Desa Pegagan yang bermain-main menggunakan keuangan negara.
"bukan hanya kami sebagai warga yang harus mengawasi, tapi lembaga pemerintahan juga harus turut serta, jangan sampai ada main dibelakang, sehingga tidak ada effek jera bagi setiap oknum yang main-main dengan uang negara,"pintanya.

Diwaktu yang sama Behru Pemuda yang mengaku merupakan warga Desa Pegagan juga turut mempertanyakan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan TPT Irigasi di makam Sinangka Desa Pegagan, Iya juga mempertanyakan kinerja pihak Kecamatan Palimanan dalam hal ini Kasi Pemerintahan Kecamatan Palimanan dan pendamping Desa Pegagan yang diduga tutup mata atas pembangunan tersebut.
"kok anggaran untuk volume pekerjaan yang hanya Panjang 100 meter dan lebar 60 cm, anggarannya cukup besar, apa tidak ada kemahalan harga untuk sebuah pembangunan tersebut, pantau dong pihak Kecamatan dan Pendamping, evaluasi apa cukup anggaranya segitu,"sindir Behru.

Iya juga meminta pelaksanaan kegiatan pembangunan TPT Irigasi Makam Sinangka Desa Pegagan diharapkan bisa bermanfaat untuk seluruh warga pegagan, sehingga tidak ada lagi pembangunan yang diduga mubajir.
"mudah-mudahan bermanfaat untuk orang banyak, khususnya warga Pegagan,"ucapnya.

Sementara itu ketika Wartawan ini dilokasi pekerjaan, Kaur TU dan Kadus 4 hanya menjelaskan pajang dan lebar volume pekerjaan tersebut, dan ketika disinggung pekerjaan itu dipihak ketiga mereka senada mengucapkan bahwa hal itu dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan memberdayakan masyarakat desa pegagan.
"kalau panjang 100 meter, nah lebar isiannya 0,6 meter. Tidak diborongkan, semua pekerja lihat saja masyarakat sininya,"katanya.

(Cehpy)