Cirebon - Kepala Sekolah SD NEGERI 1 KEMANTREN, Ida Tri Utami Faridah, diduga menghindari awak media saat hendak konfirmasi terkait dugaan penyalahgunaan Dana BOS di sekolah tersebut. Anggaran Dana BOS Tahun 2024 Tahap 1 sebesar Rp 130.180.000 telah diterima oleh sekolah dan sedang disalurkan.
Menurut data yang diperoleh yang hendak dikonfirmasi, jumlah siswa penerima Dana BOS di SD NEGERI 1 KEMANTREN adalah sebanyak 283 siswa, dengan tanggal pencairan pada 17 Januari 2024. Berikut adalah rincian penggunaan Dana BOS tersebut:
- Penerimaan Peserta Didik Baru: Rp 2.745.000
- Pengembangan Perpustakaan dan/atau Layanan Pojok Baca: Rp 4.669.500
- Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Bermain: Rp 870.000
- Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi/Asesmen Pembelajaran dan Bermain: Rp 18.687.400
- Pelaksanaan Administrasi Kegiatan Satuan Pendidikan: Rp 62.947.800
- Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Rp 0
- Langganan Daya dan Jasa: Rp 7.196.100
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana: Rp 5.443.700
- Penyediaan Alat Multimedia Pembelajaran: Rp 6.882.000
- Pembayaran Honor: Rp 0
- Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional dan Bahasa Asing Lainnya bagi Kelas Akhir SMK atau SMALB: Rp 0
- Pembayaran Honor: Rp 20.600.000
Total Dana yang digunakan adalah Rp 130.041.500.
Masyarakat dan pihak berwenang diharapkan untuk segera menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan Dana BOS ini. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan siswa dan peningkatan kualitas pendidikan.
Pihak Dinas pendidikan Asep pun mengatakan akan menyampaikan perihal tersebut, akan tetapi Ida Tri Utami Faridah selaku kepala sekolah SDN 1 Kemantren selalu sibuk, "Y mbuh kt si, angel wonge (orangnya susah terjemahan bahasa Cirebon)", Ujarnya.
Hingga diterbitkan nya berita ini Kepala sekolah tersebut dinilai menghindari awak media yang hendak konfirmasi terkait penggunaan dana Bos, saat dihubungi melalui telepon via WhatsApp bahkan melalui pesan WhatsApp dirinya tetap tak menjawab.
(Cephy)